Selasa, 25 Maret 2014

Pengaruh Bahasa Indonesia terhadap Pembentukan Karakter Bangsa (Makalah Siap Jadi)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan  rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar (Santoso 1990:1). Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and mot matter) atau suatu sisstem lambang bunyi yang arbitrer, atua juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem (Maykey 1986:12).
Menurut Syamsudin (1986:2): (1) bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuata-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi; (2) bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupunn yang buruk dari suatu keluarga, bangsa, dan budi kemanusiaan.
Setiap negara pasti memiliki bahasa nasional masing-masing yang berbeda dengan negara lain. Bahasa yang digunakan di suatu negara dapat mencerminkan bagaimana karakter negara tersebut.Salah satu negara yang memiliki bahasa nasional adalah negara Indonesia.Bahasa nasional yang digunakan di Indonesia adalah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar hampir di seluruh wilayah negeri ini.Saat ini, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan tinggi, media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa yang santun dan lembut.Hal ini menyebabkan karakter bangsa Indonesia dapat tercemin dari bahasa yang masyarakat Indonesia gunakan. Misalnya, ketika seseorang menghadiri suatu acara seperti seminar, symposium, dan sebagainya, tentunya secara langsung ia akan melakukan tahapan kemampuan dalam berbahasa yang dimulai dari menyimak, menulis, membaca, dan berbicara. Disini disebutkan bahwa tahapan terakhir dalam berbahasa adalah berbicara.Pada saat orang berbicara, kita bisa menilai bagaimana karakter yang dimiliki orang tersebut.  Oleh karena itu, penulis membahas mengenai bagaimana pengaruh bahasa Indonesia terhadap pembentukan karakter bangsa.
 
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.2.1  Bagaimana sejarah bahasa Indonesia?
1.2.2  Apa pengaruh bahasa Indonesia terhadap pembentukan karakter bangsa?

1.3 Tujuan
Makalah ini ditulis untuk beberapa tujuan berikut:
1.3.1  mengetahuisejarah bahasa Indonesia;
1.3.2 mengetahuipengaruh bahasa Indonesia terhadap pembentukan karakter bangsa.

1.4 Manfaat
            Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
       1.4.1 untuk mengetahui sejarah bahasa Indonesia;
       1.4.2 untuk mengetahui pengaruh bahasa Indonesia terhadap pembentukan karakter bangsa.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa adalah: (1) sistem lambang yang arbitrer dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri, termasuk dalam melahirkan fikiran dan perasaan; (2) perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu suku bangsa, negara; (3) percakapan. Bahasa dalam berkomunikasi merupakan salah satu sarana komunikasi yang paling banyak digunakan dan paling efektif bila dibandingkan dengan sarana komunikasi lain (Effendy, 1986:17). Sebagai sarana komunikasi, bahasa dapat berfungsi sebagai bahasa pengantar dalam pergaulan sehari-hari, dunia pendidikan, bidang media massa, dan dalam pergaulan antar bangsa yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai disiplin ilmu baik disadari maupun tidak, seperti disiplin ilmu: psikologi, sosiologi, antropologi, komunikasi (Nababan, 1984; Chaer dan Leonie, 1995; Mulyana dan Rakhmat, 2000; Rakhmat, 2000).

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia secara historis merupakan varian dari bahasa Melayu.  Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus menghasilkan kata-kata baru baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
           Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar hampir di seluruh wilayah Indonesia terutama daerah perkotaan.Hampir sebagian besar penduduk Indonesia dapat mengerti bahasa Indonesia. Pada umumnya, bahasa ibu orang Indonesia bukanlahbahasa Indonesia (sering disebut bahasa daerah) dan baru mengenal bahasa Indonesia ketika masuk usia sekolah karena bahasa pengantar di sekolah adalah bahasa Indonesia. Namun, saat ini anak-anak Indonesia sudah mulai mengenal bahasa Indonesia sejak masih kecil karena adanya siaran televisi atau radio dalam bahasa Indonesia. Saat ini, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, media masa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia. Selain itu, karena faktor ekonomi di kota-kota besar di Indonesia,bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa pengantar dalam kehidupan sehari-hari.


2.2 Pengaruh Bahasa Indonesia terhadap Pembentukan Karakter Bangsa
Bahasa Indonesia diatur dalam UUD 1945 pada pasal 36, yaitu “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi menjadi lima fungsi, yaitu ekspresif, komunikasi, kontrol sosial, adaptasi, dan integrasi/pemersatu. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diikrarkan pada 28 oktober 1928 yaitu hari “Sumpah Pemuda” yang memilki fungsisebagai lambang identitas nasional, lambang kebanggaan kebangsaan, alat komunikasi, dan alat pemersatu bangsayang berbeda suku, agama,ras,adat istiadat dan budaya.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Didalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita. (Halim, 1979:4—56)
Disamping itu, setiap bangsa memiliki karakternya masing-masing.Karakter itulah yang menjadi trayek kemajuannya.Karakter itu adalah suatu cetakan yang menjadi dasar kepribadian negara. Karakter inilah yang membedakan, satu negara dengan negara lain. Jika suatu bangsa sudah kehilangan karakter  makanegara tersebut sudah kehilangan segala-galanya.          
Fungsi dari karakter bangsa adalah untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat sedangkan tujuan karakter bangsa adalah menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dan mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
Ciri-ciri karakter dan moral bangsa Indonesia sejak tahun 1965 pelan-pelan berubah.Kapitalisme-liberalisme pelan-pelan mengikis karakter dan perilaku bangsa Indonesia.Jiwa dan semangat Pancasila pelan-pelan dibuat luntur, kemudian semangat dagang, yang efisien, kreatif, dan kompetitif dipompakan pada jiwa raga bangsa Indonesia.
Jiwa dan semangat merebut kemerdekaan yang dulu dimiliki bangsa ini punah secara pelan tapi pasti, berubah kearah oportunik, berebut (hasil) kemerdekaan.melewati tahun 1970 karakter dan moral yang populis dan sosialis berubah kearah karakter materialistis-individualistis.Perubahan sistem politik-ekonomi yang kapitalis-liberalis terus merambah ke berbagai jiwa birokrasi pemerintahan dan dunia usaha.Investasi melahirkan regulasi.Regulasi melahirkan privatisasi.Maka, lahir privatisasi, efisiensi, peningakatan produksi, bermuara kepertumbuhan ekonomi. Namun, bersamaan dengan itu lahir pula penyakit birokrasi dan korupsi.Maka tahun-tahun selanjutnya korupsi dan demoralisasi merajalela dan membudaya.
Untuk mengubah karakter bangsa Indonesia yang telah berubah menjadi karakter yang diangkap buruk,  maka bahasalah yang merupakan salah satu caranya. Alasannya ialah bahasa merupakan cerminan dari watak, sifat, perangai, dan budi pekerti penggunanya.
Disepakatinya bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia menjadi landasan kokoh bagi terbentuknya integrasi dan identifikasi sosial/nasional. Sebagai salah satu bentuk fisik dari identitas nasional, bahasa Indonesia memiliki potensi untuk mempersatukan rakyat Indonesia. Potensi tersebut disebabkan bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa nasional, yaitu sebagai lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda kebudayaan, adat istiadat, dan bahasanya, serta sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
Terjadi fenomena-fenomena negatif di tengah masyarakat kita, misalnya banyak orang Indonesia yang dengan bangga memperlihatkan kemahirannnya menggunakan bahasa Inggris meskipun mereka tidak mengusai bahasa Indonesia dengan baik. Tidak sedikit pula orang yang malu tidak bisa berbahasa asing. Oleh karena itu, pentingnya perhatian dari masyarakat untuk tetap mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting.Bahasa Indonesia berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas dari bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia menunjukanidentitas, latar belakang, dan budaya dari bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia merupakan pembentuk karakter nasional, namun dalam pembentukan ini terdapat tantangan-tantangan.
Tantangan pembentukan karakter nasional melalui bahasa di Indonesia terdiri dari tantangan internal dan eksternal.Secara internal, bahasa persatuan ini harus menghadapi realita bahwa Indonesia terdiri dari berbagai bahasa dan budaya sehingga dalam proses sosialisasinya bahasa Indonesia harus menuntaskan kegamangan antara menampilkan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dapat digunakan seluruh masyarakat tanpa melenyapkan bahasa daerah. Hal ini dipersulit dengan suatu kondisi dimana beberapa bahasa daerah terancam punah diakibatkan sosialisasi bahasa Indonesia yang tidak mengindahkan perawatan bahasa daerah sebagai bahasa ibu yang harus dilestarikansehingga pada daerah yang masih tertinggal, bahasa ibu ditinggalkan karena tidak lebih prestise dibandingkan bahasa Indonesia. Di satu sisi bahasa Indonesia juga harus menghadapi realita bahwa penuturnya sendiri sangat sedikit yang mau mempelajari kaidah bahasa yang baik dan benar.
Di sisi lain, kesadaran dari pemerintah, media, dan masyarakat terhadap konsep bahasa persatuan masih rendah. Usaha para budayawan dan ahli bahasa Indonesia belum didukung penuh oleh kebijakan strategis dan merakyat dari pemerintah. Ditambah lagi peran media yang semakin luas tidak diimbangi oleh usaha sosialisasi bahasa Indonesia yang baik dan benar membuat masyarakat kini lebih merespon stimulasi dari asing serta semakin jauh dari kaidah berbahasa yang benar. Masyarakat tidak harus tertutup dari pengaruh asing, tetapi kemampuan untuk menyaring informasi, gaya bahasa, dan perilaku inilah yang menjadi pokok masalah terjadinya kegamangan identitas/karakter yang dimiliki Indonesia.Dinamika antara potensi dan tantangan atau realita yang dialami bahasa Indonesia saat ini merupakan suatu data yang dapat dijadikan sumber prediksi.
Dalam konteks bahasa Melayu, peran bahasa Melayu akan semakin berkembangbaik di kawasan Asia Tenggara maupun di belahan bumi yang lain. Di luar Asia Tenggara bahasa Melayu dipelajari di delapan negara Eropa dan dua negara di Amerika. Jumlah penutur bahasa Melayu dalam waktu dekat ini akan terus meningkat. Hal ini akan meningkatkan prestise di kalangan para penuturnya yang kemudian akan mempengaruhi sikapnya untuk lebih positif terhadap bahasa Melayu. Namun pengaruh bahasa Inggris belum begitu jelas di Asia Tenggara pada masa depan.
Pengaruh secara global bahasa Melayu tersebut tentunya akan juga berpengaruh di Indonesia meskipun akan membutuhkan proses yang sangat lama. Pengaruh tersebut berkaitan juga tingkat kesadaran pemerintah, media, dan masyarakat Indonesia tentang pentingnya bahasa Indonesia sebagai pemersatu dan sebagai pembentuk karakter bangsa Indonesia. Kesadaran ini tidak hanya pada bagian luar pemahaman saja, tapi selayaknya menjadi penghayatan dan pengidentifikasian seluruh masyarakat sebagai satu bangsa.



BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
3.1.1        Bahasa merupakan lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya;
3.1.2        Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini  karena dengan bahasa orang  bisabertukar pesan dan makna;
3.1.3        Bahasa sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter bangsa karena bahasa merupakan cerminan dari watak, sifat, perangai, dan budi pekerti penggunanya.

3.2      Saran
Hendaknya kita menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan lebih mengedepankan penggunaan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa asing.Dengan lebih mengedepankan penggunaan bahasa Indonesia daripada bahasa asing diharapkan kita bisa memperbaiki karakter bangsa yang sudah mulai luntur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar